MAU SOLUSI JITU BUAT STREAMING TV & SOLUSI JITU LIVE STREAMING. LANGSUNG HUB.TLP. 082227777409 /

-----------------------------------------------------------------

Sunday, July 12, 2009

Gaji Papa Berapa?

Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di
Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam.
Tidak seperti biasanya, Sarah, putri pertamanya yang baru duduk di kelas
tiga SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.
"Kok, belum tidur ?" sapa Andrew sambil mencium anaknya.
Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika
ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang Papa menuju
ruang keluarga, Sarah menjawab, "Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya
berapa sih gaji Papa ?"
"Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?"
"Ah, enggak. Pengen tahu aja" ucap Sarah singkat.
"Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan
dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu
dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu
bulan berapa, hayo ?"

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara
Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak
menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya. "Kalo satu
hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji
Rp. 40.000,- dong" katanya.
"Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur" perintah Andrew Tetapi
Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah
kembali bertanya, "Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak?" "Sudah,
nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa
capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah".

"Tapi Papa..." Kesabaran Andrew pun habis. "Papa bilang tidur !" hardiknya
mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi,
Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya.
Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan
sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.
Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata,
"Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang
malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan
Rp.5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih" jawab Andrew.
"Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau
sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini".
"lya, iya, tapi buat apa ?" tanya Andrew lembut.
"Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga
puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.
Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp.15.000,-
tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp.40.000,- maka setengah jam
aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp. 5.000, makanya
aku mau pinjam dari Papa" kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu
erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta
yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk "membeli" kebahagiaan
anaknya.

1 comment:

Hayat said...

sedikit kritikan bila menjadi papa yang nyadar dikit donk heeeeee.....

------

------

  © by nuril.travelonline@gmail.com

Kalimantan Timur Email : nuril.travelonline@gmail.com / trisno80@gmail.com Bontang