MAU SOLUSI JITU BUAT STREAMING TV & SOLUSI JITU LIVE STREAMING. LANGSUNG HUB.TLP. 082227777409 /

-----------------------------------------------------------------

Monday, February 20, 2012

Cerita Bersambung 1

Jelas sekali itu merupakan hasil dari sebuah pemikiran dan dimaksudkan untuk suatu tujuan yang rumit. Beredar mengelilingi sebuah bintang biru, putih, besar dalam sebuah orbit dari kutub ke kutub.

Ketika mereka menariknya keluar, ia sama sekali tidak menangis. Dahi kecilnya berkerut-kerut, lalu matanya membuka lebar. Di wajahnya terlihat ekspresi yang aneh bagi seorang bayi yang baru dilahirkan-mungkin keheranan.

Jadi sekarang ia di atas, tinggi sekali, duduk di bahu ayahnya, berpegangan pada rambut ayahnyayang mulai menipis. Hidup lebih aman di atas sini, jauh lebih aman daripada merangkak-rangkak di sela-sela hutan kaki. Seseorang bisa saja menginjakmu. Atau kau bisa saja hilang. Ia mempererat pegangannya.

Meninggalkan kandang monyet, mereka berbelok dan sampai ke sebuah kandang berisi binatang besar berkaki ramping, berleher panjang, dengan sepasang tanduk kecil di kepalanya. Binatang itu berdiri tinggi bagaikan menara di depan mereka. “Lehernya panjang sekali, sampai suara tidak bisa keluar dari mulutnya,” kata ayahnya.

Di dalam, sebuah batu merah anggur bersinar-sinar terkena cahaya matahari.

Sambil mengendap-ngendap ia masuk ke kamar yang tidak terpakai. Radio Motorola itu ada di rak, persis seperti yang diingatnya. Radio itu besar dan berat, dan ketika ia memeluknya untuk menurunkannya, ia hampir menjatuhkannya.

Ketika ia meninggalkan kamar yang tidak terpakai itu dengan jantung agak berdebar-debar, ibunya melihatnya, dan sekali lagi ia terkejut.

Ia berusaha bersikap wajar, tapi jantungnya berdegup kencang, telapak tangannya berkeringat. Ia duduk di tempat paling disukainya di halaman belakang, dan dengan dagu bersandar ke lutut, ia berpikir tentang apa yang …………………

Bagaimana bisa ayahnya yang biasanya sangat peka terhadapnya, ingin agar dia setiap hari bermain dengan kedua kurcaci itu.

Pada suatu malam yang panas dan tak berbulan, setelah makan malam, ia berjalan sendiri menuju dermaga kayu. Sebuah perahu motor baru saja lewat, dan perahu dayung pamannya yang tertambat di dermaga bergoyang lambat terayun alunan air yang berkilat-kilat di bawah v-cahaya bintang. Selain suara jangkrik di kejauhan dan sayup-sayup teriakan dari seberang danau, suasana saat itu tenang dan sunyi. Ia memandang ke langit yang penuh bintang, dan jantungnya berdebar kencang.

Tanpa melihat ke bawah, dengan kedua tangan meraba-raba ke depan, ia menemulan sebidang rumput halus. Dibaringkannya tubuhnya. Langit penuh bintang ribuan banyaknya, sebagian besar berkelip-kelip, beberapa bersinar terang tanpa berkedip. Kalau diperhatikan baik-baik, lamat-lamat terlihat perbedaan warnanya. Yang terang di sana itu, agak kebiru-biruan, bukan?

Ia menyentuh tanah di bawahnya; kokoh, membuat hatinya tenang. Dengan hati-hati ia duduk, memandang ke kiri dan ke kanan, sepanjang pantai danau. Ia bisa melihat kedua sisi air. Bumi tampaknya saja datar, pikirnya. Sebetulnya bulat.

Di seberang danau, sebuah bintang yang terang berkelip-kelip di antara ranting pohon. Dengan mata terpicing terlihat garis-garis cahaya itu dengan patuh mengubah panjang dan bentuk mereka. Apakah khayalannya saja, atau ….bintang itu sekarang sudah berada di atas pucuk pohon. Baru beberapa menit lalu bintang itu masih mengintai dari celah-celah ranting, sekarang sudah lebih tinggi dari pucuk pohon. Mungkin itu yang mereka maksud dengan bintang yang sedang menanjak, pikirnya. Ia menengadah lebih tinggi lagi.sehingga penglihatannya tidak terhalang oleh apapun di permukaan bumi, sampai ia tidak melihat apa-apa kecuali langit hitam dan bintang-bintang.

Ia tidak bisamengerti, mengapa orang yang tinggal di danau..mau menghabiskan waktu lima jam berkendaraan hanya untuk………. bersambung halaman 2

No comments:

------

------

  © by nuril.travelonline@gmail.com

Kalimantan Timur Email : nuril.travelonline@gmail.com / trisno80@gmail.com Bontang